Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad, wa’ala ali sayyidina Muhammad

Jumat, 26 Oktober 2012

Mukjizat Nabi Dari Lautan Syariat


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim. Bismillahir-Rahmanir-Rahim.Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin. Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh,


Segala puji bagi Allah,yang telah menjadikan syariat yan murni sebagai samudra dari semua lautan pengetahuan dan sungai sinar Ilahi bersunber.  Segala puji bagi-Nya, yang mengalirkan sungai makrifat kepada ciptaan-Nya, dan menyuburkan lahan-lahan jiwa yang gersang, yang dekat maupun jauh.

Segala puji bagi-Nya, yang telah memilih para nabi dari manusia terbaik ciptaan-Nya; sejak Adam hingga Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad, yang menyikap seluruh pesan Tuhan, yang sangat elok dari awal hingga akhir.

Segala puji bagi-Nya, yang telah membuat para nabi-Nya sebagai tumpuan harapan bagi seluruh manusia. mereka merupakan sumber cahaya dan energi makhluk. mereka mereka lentera bagi setiap pencari kebenaran, oase di setiap gurun, gelombang di setiap lautan, mata air di setiap sungai, dan kristal pada setiap intan. Mereka adalah embun surga yang menetes di setiap daun.

Dan mereka laksana bintang, matahari, dan bulan yang menghiasi cakrawala luas. Mereka semua adalah para rasul yang di kenal oleh semua tradisi keagamaan.

Tuhan telah menakdirkan bahwa para nabi tercipta untuk melaksanakan perintah-Nya dan menyampaikan pesan-Nya kepada manusia, baik tentang kehidupan di dunia mau pun kehidupan di akhirat. mereka mencontohkan sifat-sifat kesempurnaan, kepatuhan dan pengabdian, mereka di anugrahi kekuatan mukjizat yang besar sehingga mereka mampu menyentuh siapa pun dengan pengetahuan yang mereka sebarkan.

Mereka menggunakan pengetahuan Ilahiah mereka untuk membantu dan menyembuhkan, melayani dan menenangkan..;mencintai dan dicintai; dan mengajak manusia mempersiapkan diri untuk menghadapi hari pertemuan dengan sang pencipta dengan membawa amal yang mereka kerjakan selama di dunia.

      Dari perspektif Islam ,pengetahuan yang di bawa oleh khatam para Nabi, Muhammad saw, dapat menerangi kehidupan fisik maupun spiritual kita, kapan pun dan dimana pun. Ibarat air yang selalu membentuk wadahnya., sinar-sinar ilahi yang menembus jiwa dan badan kita ini juga menjadi bentuk kristal bagi hati yang mampu mengenali apa saja kewajiban kita dalam hidup. kewajiban-kewajiban itu telah di mulai sejak kita hari kelahiran hingga hari kematian kita, melewati masa kita di kuburkan sampai hari tiba Hari Pembalasan.

Pengetahuan yang di bawa  Nabi Muhammad saw laksana pelangi menghiasi angkasa, melalui pengetahuan itu, pikiran dan hati kita dapat mengambil apa saja yang di butuhkan  untuk memahami semua kejadian yang di alami oleh kehidupan batin kita. melalui ilmu tersebut, kita memiliki kemampuan memahami masa lalu, masa kini, dan masa depan dunia dimana kita tinggal.

    Syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw mencakup semua segi agama, mulai dari rukun islam, enam rukun iman, hingga kesempurnaan moral(ihsan). syariat tumbuh seperti pohon besar, dimana cabang-cabangnya yang rindang mewakili praktik penerapan (furu') dari prinsip-prinsip hukum (ushul) yang di simbolkan sebagai akar.

dari bimbingan ilahi ini kita dapat belajar tidak saja penyesuaian perilaku kita dalam tuntutan syariat, namun pula keyakinan terhadap hari akhir dan tanda-tandanya. keyakinan akan mendorong kita untuk melkukan perbuatan yang Allah ridhai.

Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan demi bulan yang mengiringinya, dan demi siang yang menampakkan cahayanya dan demi malam yang menutupinya, dan langit serta pembangunnya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketaqwaannya. Sungguh beruntung orang-orang yang menyucikan jiwa, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya. (Q 91:1-11).

Apabila langit terbelah, bintang-bintang jatuh berserakan, lautan meluap, dan kuburan terbongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dia kerjakan dan yang dilalaikannya. (Q 85;1-5). dalam ayat-ayat itu, Allah menganugrahkan setiap jiwa bimbingan untuk membedakan kebaikan dan keburukan.

Dia mengilhami setiap jiwa kemampaun mengenali hal-hal yang menguntungkan dan merugikan, atau hal-hal yang menyakitkan dan menyembuhkannya. dia membuat setiap jiwa mewaspadai kematian dan kebangkitan nanti. karena itu, semua orang, muslim maupun non muslim, wajib mencari jalan menuju Tuhan dan membekali diri dengan perbekalan yang di perintahkan-Nya, dengan ibadah, belajar, dan mengajar, sehingga mereka mampu mengenali segala mukjizat yang di bentangkan kepada seluruh anak Adam seperti yang di sebutkan dalam Al-qur'an dan dijelaskan oleh Nabi saw dalam hadist, melalui wahyu Nabi saw. memberikan petunjuk tentang masa depan beserta situasi dan kondisinya menjelang hari kiamat sebagai tanda-tanda kedekatanya.

Melalui kemukjizatan Al-qur'an, seseorang pada masa modern ini bukan saja memiliki kesempatan untuk bersiap-siap menghadapi masa depan, tetapi juga melihat salah satu sisi keagungan Al-qur'an dan Hadis Nabi saw.

'' Dan pada sisi-Nya kunci-kunci semua yang gaib. tidak ada yang mengetahuinya kecuali, Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada  di daratan dan lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia yang mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata [al-Lawh al-Mahfuzh]  (Q 6;59).

Hanya Nabi Muhammad saw, yang mampu mengajarkan pengetahuan tersebut . beliau berperan sebagai perantara antara langit dan bumi dengan membawakan Al-qur'an.  secara menakjubkan, beliau masih tetap memainkan peran ini hingga kini dengan terus memediasi antar Tuhan dan manusia karena beliau membawakan kita pengetahuan akan peristiwa-peristiwa dan tanda-tanda akhir zaman. Nubuat-nubuat itu ditampakkan kepadanya sehingga beliau menyampaikan pesan yang di percayakan Allah kepadanya, sebuah kitab suci terakhir dan wahyu penghabisan untuk seluruh anak Adam.

Itulah sebabnya Nabi Muhammad saw. jauh lebih berpengetahuan ketimbang Nabi atau manusia lain, dan dianugerahi berbagai juluk indah, seperti   ''Pesuruh Allah'', ''Yang mulia dalam pandangan Allah'', ''Yang diberkati Allah dengan kekuatan yang membuatnya tunduk sempurna kepada-Nya'',  ''Orang yang dipatuhi dalam kehidupan dunia'',  dan Orang yang terpercaya dalam menerima, melaksanakan, dan menyampaikan risalah,''.

   ''Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang yang beriman. (Q 9;128).

Wa min Allah at tawfiq.