Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad, wa’ala ali sayyidina Muhammad

Rabu, 11 Juli 2012

Maulid Nabi SAW Menurut Para Sahabat RA

Bismillahir ir-Rahman ir-Rahiim. was-shalaat was-salaam ala Sayiddina Muhammadin wa`ala alihi wa shahbihi wa-sallam


Apakah kata-kata Sahabat-sahabat ra dan Tabi'in-tabi'in tentang amalan-amalan Maulid Nabi saw. untuk itu kita lihat dalam kitab An Nikmatul Kubro Alal'Alami yang ditulis oleh Al Imam' Alim Al' Alamah Shababudin Ahmad ibnu Hajar Al-Haitami Asy Syafei, pada muka surat 7.

Telah berkata Sayidina Abu Bakar As Siddiq ra,'' Barangsiapa membelanjakan satu dirham atas Maulidin Nabi SAW , adalah dia sahabatku di Syurga.''

Saiyidina Umar r.a pula berkata,'' Barangsiapa membesar-besarkan Maulidin  Nabi SAW , maka sesungguhnya  dia menghidupkan Islam.''

Saiyidina Usman ra. menyebut, '' Barangsiapa membelanjakan satu dirham ke atas Maulidin Nabi saw, maka seolah-olah dia telah syahud di dalam peperangan Badardan Hunain.''

Dan Saiyidina Ali ra. berkata pula,'' Barangsiapa membesar-besarkan Maulid Nabi saw, adalah ia itu sebagai sebab bagi bacaannya itu, dia tidak akan keluar daripada dunia ini melainkan dengan iman dan masuk ke syurga tanpa hisab ( perhitungan ).''

Hassan Al-Basri r.a berkata,'' jikalau adalah bagiku seumpama gunung Uhud emas, nescaya aku akan membelanjakannya ke atas bacaan Maulid Nabi saw,''

Junaidi Al-Baqhdadi menyebut pula,''Barangsiapa hadir di dalam majlis Maulidin Nabi saw dan membesar-besarkan nilainya,maka sesungguhnya ia telah berjaya dalam iman,''

Seterusnya berkata pula Ma'aruf Al Khurkhi,'' Barangsiapa mendatangkan makanan bagi tujuan bacaan maulidin Nabi SAW dan mengumpulkan saudara-saudara dan menghidupkan pelita dan memakai pakaian baru dan berwangi-wangian sebagai membesarkan bagi maulidin Nabi saw itu, Allah SWT , membangkitkannya di hari kiamat, di firqah yang pertama bersama Nabi-Nabi. dan tempatnya adalah di tempat yang tertinggi.''

Dan telah berkata Fakhruddin Ar-Razi,'' Barangsiapa yang membaca Maulidin Nabi SAW ,atas garam dan biji-bijian atau sesuatu yang lain melainkan akan zahir padanya berkat daripada benda itu. Selamjutnya, sesiapa yang memakan makanan tadi, maka Allah SWT, menyempurnakan dan menghilangkan kegelisahan darinya. dan jika dibacakan Maulidin Nabi SAW ke atas air, maka niscaya yang minum air tersebut telah masuk ke dalam hatinya seribu cahaya dan rahmat, dan telah keluar dari padanya kesusahan dan penyakit. Dan tidak mati hati itu ketika hari matinya hati-hati.''  Fakhruddin Ar-Razi adalah pengarang besar Tafsir Ar-Razi.

Al-Imam Asy Syafie Rahimahullahu Taala menyatakan,'' Barangsiapa berkumpul karena majlis Mulidin Nabi SAW, dengan mendatangkan makanan dan tempat serta membuat baik dan jadilah sebagai sebab bacaan itu Allah SWT ,membangkitkannya pada hari kiamat kelak beserta para siddiqin dan syuhada, para solehin dan dia di dalam syurga An Na'im.''

As-Sariyus Saqatti pula berkata,'' Barangsiapa yang berkehendak menyediakan tempat di bacakan Maulidin Nabi SAW, maka sesungguhnya di berkehendak,  ''raudhah'' ( taman dari pada taman-taman syurga ), karena sesungguhnya, tidaklah dia berkehendakkan tempat itu melainkan cintanya kepada NABI SAW,''

Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi ; '' Barangsiapa mencintaiku, adalah dia bersama-samaku di dalam syurga,''

Al-Fadhil Jalaludin Abdur Rahman Abu Bakar As Sayuti berkata juga, '' Dan telah bercahaya-sahaya kubur siapa-siapa yang membaca  Maulidin Nabi SAW.''

Kitab Al Wasail Fis  Syarhi Syamsil juga menyebutkan,'' Tidaklah satu tempat di bacakan Maulidin Nabi SAW  melainkan di penuhi malaikat di tempat itu dan malaikat-malaikat telah berselawat atas orng -orang yang ada di tempat tersebut.

Dan Allah SWT juga telah memberikan rahmat dan ke redhaan-Nya. Dan yang memberikan cahaya itu ialah malaikat Jibril as, Mikail as, Israfil as dan Izrail as. Maka sesungguhnya mereka itulah  yang berselawat ke ats orang-oang yang membacakan maulidin Nabi saw itu,''

 Imam  As Sayuti berkata,'' Siapapun muslim membaca Maulidin Nabi saw di dalam rumahnya, maka Allah SWT mengangkat kemarau, wabah, kebakaran, karam, kebinahasaan, kecelakaan, kebencian, hasad dan pendengaran yang jahat dan pencuri dari ada ahli-ahli rumah itu, Maka apabila mati , Allah SWT memudahkannya atasnya  menjawab dari Munkar dan Nakir,''

Dan di ditempatkan di dalam tempat para siddiqin dan di sisi raja-raja yang berkuasa, Maka Barangsiapa hendak membesarkan Maulidin Nabi SAW , memadai akannya dengan kadar ini,''

     '' Barangsiapa tidak membesarkan  Maulidin Nabi SAW,jikalau engkau telah memenuhi baginya dunia ini bagi memujinya, maka hatinya tidak di gerakkan untuk mencintai Nabi SAW,''

Tidak syak lagi bahwasannya Mulidin ini adalah merupakan amalan yang mulia dan terpuji. Amalan yang bernilai di dunia dan di akhirat.Sebab itulah ia menjdi amalan pewaris-pewaris agama, yakni ulama-ulama yang benar-benar cinta Allah SWT dan mencintai Rasulullah Shallallahu Alayhi Wassalam..


Wa min Allah at Tawfiq...

Sabtu, 07 Juli 2012

Syafaat Nabi Muhammad SAW



A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim. Bismillahir-Rahmanir-Rahim.Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin.
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh,


Pada Hari pembalasan tidak ada lagi hubungan keluarga; tak ada saudara, tak ada ibu, tak ada ayah. setiap orang akan melepaskan diri dari yang lain dan berusaha menyelamatkan diri sendiri. setiap orang akan berseru, ''Bagaimana aku, bagaimana aku! Ya  Allah, ampunilah aku! Rahmatilah aku!''

Pada hari itu, mereka yang beramal shaleh selama hidup di dunia sekalipun akan menyadari bahwa amalan mereka tidak ada artinya di bandingkan kenikmatan dan rahmat yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka selama hidup di dunia. Dengan menyadari hal itu muncullah perasaan cemas bahwa semua amalan mereka akan sangat ringan di timbangan Allah (al-mizan) yang akan menerapkan keadilan yang sempurna, al-'adl. Pada saat itu, tak seorang pun akan aman dari merasa tertekan di Hari Pembalasan, kecuali mereka yang dikaruniakan rahmat oleh Allah.

 Abu Hurayrah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, '' Tak seorang pun di antara kalian yang akan masuk surga karena amalan semata,'' Mereka bertanya,'' Ya Rasulullah, engkau pun tidak?''
Beliau menjawab, Tidak diriku sekalipun, tetapi Allah akan menyelamatkan dengan kasih dan ampunan-Nya,'' satu-satunya orang yang tidak berseru, ''Nafsi, nafsi,'' ''Diriku, diriku.'' pada hari yang membahayakan adalah Nabi Muhammad saw,  semua umat nabi lainnya akan berlari menuju nabi mereka, tetapi mereka tak bisa berbuat apa-apa. semua nabi justru akan meminta Nabi Muhammad saw. untuk memberi syafaat kepada mereka dan umatnya.  Nabi saw, akan berkata, ''Akulah pemberi syafaat (ana laha),'' dan Allah akan memberi izin kepada Nabi saw. untuk mengambil syafaatnya bagi semua umat.

Ibn `Abbas meriwayatkan bahwa beberapa sahabat  Nabi muncul dan menunggu beliau. ketika beliau datang, beliau mendekati mereka dan mendengarkan ucapan mereka. ''Hebat sekali, Allah Yang Maha Besar dan Maha Agung telah menjadikan makhluk ciptaan-Nya sebagai sahabat dekat-Nya, yaitu Ibrahim.'' yang lainya berkata, ''Tak ada yang lebih hebat dari kalam-Nya kepada Musa. orang yang di ajak bicara secara langsung! '' Lalu yang lainnya berkata, dan Isa adalah kalimat dan ruh-Nya!'' ,  sementara yang lainnya berkata ; ''Adam adalah nabi pilihan Allah.''

Kemudian Nabi saw muncul dan berkata,'' Aku mendengar perkataan kalian, dan semua yang kalian katakan benar, dan aku sendiri adalah kekasih Allah, dan aku katakan ini tanpa sombong dan aku akan mengusung bendera ke agungan pada Hari Pembalasan nanti, dan menjadi orang yang pertama yang memberi syafaat dan syafaat pertama yang di terima Tuhan, dan aku adalah orang yang pertama yang akan mengintari surga sehingga Allah membukakannya untuk ku dan aku akan memasukinya bersama orang-orang miskin dari kalangan ummatku, dan aku katakan ini tanpa sombong sedikit pun. Aku yang paling mulia dari yang pertama dan yang terakhir, dan aku katakan ini tanpa sombong sedikit pun.''

Salah satu kunci rahmat Allah adalah cinta. Cinta kepada Allah dan Nabi-Nya merupakan salah satu kunci menuju surga. hadits berikut menjadi bukti ; Seorang badui bertanya kepada Nabi saw tentang saat terjadinya Hari Kiamat. Beliau berkata, '' Hari Kiamat pasti akan tiba. Apa yang telah kamu persiapkan untuk menyongsong kedatangannya?''  Orang itu berkata, ''Ya Rasulullah, aku tidak mempersiapkan diri dengan puasa dan amalan saleh yang banyak, tetapi aku menciantai Allah dan Nabi-Nya.''

 Nabi muhammad saw, bersabda, '' Kamu akan beserta mereka yang kamu cintai.'' Anas mengatakan bahwa ketika mendengar hal itu, orang-orang Islam sangat bersuka cita lebih dari sebelumnya.  Anas berkata, ''Oleh karena itulah, aku mencintai Nabi, Abu Bakar, dan ' Umar, dan aku berharap bahwa aku akan berserta mereka karena kecintaanku kepada mereka, meskipun amalanku tidak bisa menyamai amalan mereka.''

Tuhan telah menciptakan beberapa sarana yang bisa menyebabkan manusia dari hukuman karena manusia di ciptakan lemah,rentan terpengaruh setan, nafsu, kesenangan duniawi, dan sifat berbangga.  Rahmat Allah begitu luas, dan melaluinya semua orang beriman bisa mendapatkan pertolongan.

Abu Hurayrah meriwayatkan bahwa ia pernah mendengar Nabi saw. bersabda. '' Sesungguhnya Allah telah menciptakan rahmat. Pada hari Dia  menciptakannya, Dia membagi ke dalam seratus bagian.  Dia menggenggam 99 bagian, dan memberi satu bagian kepada seluruh makhluknya.  sekiranya orang-orang kafir tahu semua rahmat yang dalam genggaman-Nya, mereka tak akan pernah putus asa untuk memasuki surga, dan sekiranya orang beriman tahu semua siksaan dari Allah, mereka tak akan berfikir dapat selamat dari neraka.''

Agar manusia dapat menggapai rahmat-Nya, Allah menurunkan sebuah kalimat yang cukup untuk membersihkan dosa seseorang, sebanyak apa pun dosa yang telah dia perbuat. 'Utban ibn Malik al- Anshari, seorang dari suku Bani Salim, meriwayatkan bahwa, Rasulullah menghampirinya lalu berkata ; ''Jika seseorang yang di bangkitkan pada Hari Kiamat pernah berkata, '' La ilaha illa Allah,'' dengan tulus karena Allah SWT, maka Allah SWT akan mengharamkan api neraka baginya.

Hadits tersebut mengingatkan kita bahwa rahmat Allah berada di luar jangkauan pemahaman manusia.  pada saat yang sama, mereka juga diperingatkan agar tidak terlalu bersandar kepada rahmat Allah, dan mengabaikan batasan-batasan yang telah Allah tetapkan dalam syariat suci.

Dengan menekankan prinsip mendasar dalam islam; pada akhirnya hanya rahmat Allah yang amat luas yang akan menyelamatkan manusia pada Hari pembalasan yang sangat mengerikan itu. Dan perwujudan dari rahmat Allah adalah Nabi Muhammad saw sendiri, yang di gambarkan Allah dalam surah al-Anbiya` ayat 107 sebagai  ''Rahmat bagi seluruh alam''. Karena itulah kita sangat mengharapkan syafaat beliau yang merupakan pijakan paling kokoh pada hari pembalasan, tidak mengandalkan amal kita semata yang benar-benar sangat jauh dari nilai ketulusan dan kesempurnaan.

Hanya berkat rahmat Allah, yang terwujud secara sempurna dalam pribadi Nabi-Nya tercinta, Muhammad saw, kita bisa memperoleh keselamatan dan pembebasan. `'' Mereka takut kepada suatu hari yang hari itu hati dan penglihatan menjadi guncang. (Q 24:37).''


Wa min Allah at Tawfiq....